Resep Baiknya Diajarkan ke Karyawan atau Tetap Dirahasiakan?
Budioso.blogspot.com - Bagi Anda yang ingin membuka dan menjalani bisnis kuliner mungkin masih bingung untuk memutuskan jika suatu saat nanti usaha berkembang resep yang Anda miliki apakah tetap akan dirahasiakan sebagai rahasia perusahaan atau akan Anda ajarkan pada karyawan Anda dalam rangka proses produksi usaha.
Apa kelebihan dan kekurangannya jika resep diajarkan kepada para karyawan?
Pada artikel kali Budioso.blogspot.com ini akan coba saya jabarkan beberapa poin pertimbangan yang mungkin dapat gunakan untuk mengambil keputusan mengenai resep yang Anda miliki.
Biasanya pertanyaan yang timbul jika resep dibagikan / diajarkan ke karyawan adalah
Kelebihan dan kekurangan jika resep diajarkan pada karyawan
Dari penjabaran di atas keputusan kembali kepada Anda apakah resep tetap Anda rahasiakan misalkan Anda yang meracik resep dan karyawan tinggal lanjut memasak saja atau resep dari cara meracik hingga memasaknya Anda ajarkan seluruhnya ke karyawan.
Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat. Jangan lupa dishare ya
Apa kelebihan dan kekurangannya jika resep diajarkan kepada para karyawan?
Pada artikel kali Budioso.blogspot.com ini akan coba saya jabarkan beberapa poin pertimbangan yang mungkin dapat gunakan untuk mengambil keputusan mengenai resep yang Anda miliki.
Biasanya pertanyaan yang timbul jika resep dibagikan / diajarkan ke karyawan adalah
- Nanti resep saya dicontek bagaimana?
- Nanti karyawan saya sudah bisa membuat makanan atau minuman dari resep yang saya ajarkan lalu mengundurkan diri dan membuka usaha yang sama dengan saya bagaimana?
Resep kuliner sebaiknya dirahasiakan atau diajarkan kepada karyawan |
- Jika resep dipegang sepenuhnya oleh Anda maka kekurangannya adalah sebagian besar waktu Anda akan tersita untuk mengolah resep tersebut. Hal tersebut di karenakan Anda mengerjakan resep itu sendirian tanpa ada yang membantu sebab sifatnya yang rahasia.
- Jika Anda mengajarkan resep Anda kepada para karyawan maka kelebihannya adalah Anda bisa memiliki banyak waktu luang di mana waktu tersebut dapat Anda gunakan untuk hal lain selain mengurus resep dan mengolahnya.
Pernah saya berbincang dengan rekan pengusaha UMKM produk roti di Depok. Rekan saya tersebut mengajarkan semua pada para karyawannya dari resep roti dan kue hingga cara memproduksinya (saya juga pernah ditawari untuk belajar darinya namun karena keterbatasan waktu saya belum sempat belajar membuat roti dan kue).
Dengan mengajarkan resep plus cara membuat roti dan kue ke karyawan dirinya memiliki banyak waktu karena produksi roti dan kue sudah bisa berjalan dan dirinya dapat meninggalkan tempat (toko) sewaktu-waktu jika sedang ada urusan keluar atau dapat berlibur. Sesuai istilah "usaha jalan pengusaha jalan-jalan".
Dengan mengajarkan resep plus cara membuat roti dan kue ke karyawan dirinya memiliki banyak waktu karena produksi roti dan kue sudah bisa berjalan dan dirinya dapat meninggalkan tempat (toko) sewaktu-waktu jika sedang ada urusan keluar atau dapat berlibur. Sesuai istilah "usaha jalan pengusaha jalan-jalan".
Dirinya tidak khawatir ilmu atau resep roti dan kuenya dicuri dan tidak khawatir jika suatu saat karyawannya membuka usaha roti dan kue sendiri dengan resep yang diajarkannya.
Menurutnya, justru jika pun karyawannya dapat membuat roti dan kue dan karyawannya membuka usaha sendiri bahkan usahanya lebih maju dari usahanya, dirinya merasa senang sebab ilmu atau resep yang diajarkannya bermanfaat untuk masa depan karyawannya.
Menurutnya rejeki tidak akan tertukar.
Menurutnya, justru jika pun karyawannya dapat membuat roti dan kue dan karyawannya membuka usaha sendiri bahkan usahanya lebih maju dari usahanya, dirinya merasa senang sebab ilmu atau resep yang diajarkannya bermanfaat untuk masa depan karyawannya.
Menurutnya rejeki tidak akan tertukar.
Kembali kepada pertimbangan mengenai resep apakah akan diajarkan kepada karyawan atau tidak, berikut ini ada beberapa poin pertimbangan lainnya
- Orang dapat mengamati, menganalisa, meniru, mencuri resep kita tetapi orang tidak dapat mengambil rejeki kita karena rejeki adalah sesuai porsinya masing-masing orang dan rejeki merupakan rahasia Tuhan (orang bisa mencuri idemu tapi tidak dengan rejekimu).
- Misal ada seorang chef yang resign dari sebuah tempat makan dan membuka usaha yang sama dengan resep yang sama belum tentu usahanya sama besar dengan tempat dia bekerja sebelumnya atau bisa juga usahanya jauh lebih besar (kembali ke porsi rejeki ya, menu atau racikan resep boleh sama, tetapi rejeki sudah ada yang mengatur).
- Ada orang yang bisa membuat makanan minuman atau menu kuliner, tetapi belum tentu dapat menjualnya. Dan sebaliknya, orang yang bisa menjual belum tentu bisa membuat makanan atau minuman yang enak.
- Karyawan yang diajarkan resep dan cara membuatnya belum tentu memiliki keinginan untuk menjadi pengusaha atau membuka usaha sendiri dan hanya ingin bekerja saja menjadi karyawan karena dirasa penghasilan sebagai karyawan adalah tetap atau pasti tiap bulannya.
- Walau resep sama, cara mengolah sama namun bisa dikatakan belum tentu dapat 100% rasanya sama (istilahnya lain tangan lain rasa).
Semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat. Jangan lupa dishare ya
Posting Komentar untuk "Resep Baiknya Diajarkan ke Karyawan atau Tetap Dirahasiakan?"
Diharapkan untuk tidak meletakkan link di kolom komentar. Jika berkomentar dengan mencantumkan link maka komentar tidak akan dimunculkan.
Jika Anda ingin berpromosi dengan menyertakan link, lebih efektif promosi dengan artikel dibanding berpromosi di kolom komentar. Anda dapat mengendorse blog ini dengan memasang artikel di blog ini atau memasang banner iklan. Silahkan hubungi saya via email di halaman kontak untuk info harga endorse lebih lanjut. Terima kasih