Suka dan Duka Pengalaman Bekerja Menjadi Seorang Kernet Mobil Box

Budioso.blogspot.com - Anda baru saja ingin bekerja menjadi seorang kenek / kernet khususnya kernet mobil box pengantar barang?

Apa yang perlu disiapkan jika ingin menjadi seorang kernet? Atau Anda sekedar ingin mengetahui bagaimana rasanya menjadi kernet mobil box?

Mungkin artikel sharing pengalaman saya saat saya mengawali karir bekerja sebagai kenek / kernet mobil box ini dapat memberikan gambaran bagi Anda bagaimana rasanya menjadi seorang kenek mobil box.

Apa saja suka dan dukanya menjadi seorang kenek / kernet mobil box. Lebih banyak sukanya atau malah lebih banyak dukanya?

Kernet dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah pembantu supir. Waktu itu saya bekerja sebagai kernet lepas non karyawan sekitar tahun 2000-an menjadi kernet membantu tetangga saya yang bekerja sebagai karyawan pengantar barang dengan mobil box (mobil box Suzuki Carry atau Mitsubishi L300, saya lupa). Kantor / gudang tempat tetangga saya bekerja terletak di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Pagi hari setibanya di lokasi gudang, pekerjaan saya adalah membersihkan mobil atau mencucinya sedangkan tetangga saya yang merupakan karyawan dari perusahaan tersebut masuk ke office untuk mendapatkan gilliran antrian loading / pengisian barang.

Setelah mendapat panggilan dari gudang, mobil kemudian dirapatkan ke pintu gudang di mana pintu belakang box menghadap ke dalam gudang.

Kemudian, barang-barang pun dimasukkan ke dalam box mobil. Barang-barang tersebut adalah barang konsumsi yang akan didistribusikan ke warung-warung / agen / toko berupa sampo, sabun, popok bayi, pembalut wanita dan lainnya.

Mungkin untuk mobil box lain berbeda barang yang diantar, sayangnya saya belum mengetahui hal itu sebab ada mobil box lain yang berukuran lebih besar dan saya pun tidak lama bekerja di sana.


Saat itu belum ada mini market sehingga masih banyak warung-warung / toko / agen besar di pinggir jalan.

Untuk area lokasi pengiriman biasanya lokasi yang saya datangi adalah daerah Lenteng Agung, Ragunan, Tanjung Barat, Ciganjur, dan Depok seperti Pasar Kemiri Depok.

Perbedaannya jika mengantar barang ke toko / warung / agen pinggir jalan dan mengantar ke toko / warung / agen yang ada di pasar adalah terletak pada lembaran uangnya di mana uang yang saya terima dari toko / warung / agen yang ada di pasar lembaran uangnya biasanya lebih lusuh.

Saat mengantar barang ada juga pemilik toko / warung / agen yang berbaik hati memberikan kami minuman gratis.

Oh ya, para warung / toko / agen tersebut memesan barang melalui para sales motoris. Jadi ada para sales sebelumnya yang datang ke warung / toko / agen tersebut menggunakan motor.

Para warung / toko / agen memesan barang pada sales dan kami yang mengantar barang dan mengambil uang pembayarannya.

Dalam sehari ada beberapa titik toko / warung / agen yang kami datangi. Untuk makan siang, saya mendapatkan uang dari tetangga saya yang bekerja sebagai sopir mobil box.

Setelah selesai mengedrop barang, kami kembali ke gudang pada sore hari. Sesampainya di kantor kami merapikan uang di mana gambar kepala pada uang kertas harus dengan kepala (bertumpuk rapi searah menghadap ke atas).

Setelah selesai menyetor uang ke kasir lalu kami pulang. Proses alur kerja setiap hari berjalan seperti itu.

Kalau sukanya, semua dengan senang hati dijalani, untuk dukanya ya namanya bekerja di jalan, panas ya kepanasan, hujan ya kehujanan, becek masuk pasar, macet dan lain sebagainya. Tetapi itulah resiko pekerjaan, apapun pekerjaan kita, wajib kita jalani dan kita syukuri.

Demikian sharing singkat mengenai pengalaman bekerja sebagai seorang kernet / kenek mobil box. Semoga bermanfaat

Berbagi :