Kisah Nyata Cerita Lucu di Gerbong Kereta KAI KRL Commuter Line
Budioso.blogspot.com - Wah sudah lama nih saya tidak menulis tentang kereta KRL Commuter Line. Pada artikel kali ini saya ingin membagikan pengalaman rekan saya dulu saat naik kereta KRL Commuter Line.
Saat itu pak Gus dan pak Ming sore hari seperti biasa mereka berdua pulang dari bekerja.
Biasanya mereka naik kereta dari salah satu stasiun yaitu stasiun Rajawali atau dari stasiun Pangeran Jayakarta (PangJay).
Sore itu mereka yang hendak pulang ke Depok, memutuskan untuk naik kereta KRL Commuter Line dari stasiun Pangeran Jayakarta.
Mungkin hari itu lelah, saat memasuki stasiun mereka tidak langsung menuju ke peron yang mengarah ke stasiun Bogor ke arah Depok akan tetapi menuju ke peron yang menuju ke arah stasiun akhir yaitu stasiun Jakarta Kota.
Sebagai informasi, jalur kereta yang dinaiki oleh mereka adalah jalur kereta Commuter Line jurusan Jakarta Kota - Bogor.
Mereka naik ke arah Jakarta Kota dahulu tidak langsung naik yang ke arah Bogor dengan tujuan mendapatkan tempat duduk agar dapat tidur selama perjalanan menuju ke Depok.
Jarak antara stasiun Pengeran Jayakarta dengan stasiun Jakarta Kota sangat dekat karena dari arah Bogor, setelah stasiun Pangeran Jayakarta stasiun berikutnya adalah stasiun Jakarta Kota.
Selain mereka berdua, ada banyak juga penumpang kereta lain yang melakukan hal yang sama yaitu naik kereta ikut ke Jakarta Kota terlebih dahulu agar bisa mendapatkan tempat duduk.
Oke kita kembali ke cerita.
Setelah kereta yang dinaiki masuk dan berhenti di stasiun Kota untuk selanjutnya kembali ke arah Bogor, mereka melihat ada orang di peron yang kadang selalu bareng dengan mereka dan orang yang berada di peron itu pun juga melihat mereka berdua yang sudah duduk di dalam gerbong.
Sebagai informasi, biasanya para penumpang ada yang tidak sengaja selalu bersama dalam satu keberangkatan atau satu gerbong dan akhirnya saling mengenali.
Mereka berdua heran, kenapa orang yang di peron itu tidak naik kereta yang mereka naiki? Karena ini kan kereta ke Bogor dan biasanya orang itu juga naik ke arah Bogor?
Mereka pun kemudian beranggapan mungkin orang tersebut ada keperluan lain, mungkin menunggu rekannya, mungkin menunggu kereta berikutnya, atau mungkin ada hal lain.
Mereka berdua pun memutuskan untuk tidur.
Beberapa lama kemudian, pak Gus terbangun dari tidurnya.
Pak Gus heran melihat keluar jendela ke mana arah kereta ini. Dan ternyata ia sangat kaget! Bagaimana tidak, kereta yang ia naiki berdua ternyata bukan ke arah Bogor tapi ke arah Bekasi.
Ia segera membangunkan pak Ming dan segera turun dari kereta kemudian kembali berbalik arah naik kereta ke stasiun Manggarai untuk kemudian berganti kereta ke arah Bogor.
Sobat Budioso.blogspot.com, ternyata mungkin, orang yang berada di peron itu juga keheranan, "itu mereka berdua ngapain ada di dalam kereta jurusan Bekasi?" :D
Pak Gus bercerita, biasanya ada pengumuman dalam gerbong kereta yang dinaiki jurusan mana namun ia mengatakan saat itu sepertinya tidak ada atau mungkin ia tidak mendenganrnya.
Ada-ada saja ya....
Saat itu pak Gus dan pak Ming sore hari seperti biasa mereka berdua pulang dari bekerja.
Biasanya mereka naik kereta dari salah satu stasiun yaitu stasiun Rajawali atau dari stasiun Pangeran Jayakarta (PangJay).
Kisah nyata pengalaman cerita lucu di gerbong kereta KRL KAI Commuter Line - Budioso.blogspot.com |
Sore itu mereka yang hendak pulang ke Depok, memutuskan untuk naik kereta KRL Commuter Line dari stasiun Pangeran Jayakarta.
Mungkin hari itu lelah, saat memasuki stasiun mereka tidak langsung menuju ke peron yang mengarah ke stasiun Bogor ke arah Depok akan tetapi menuju ke peron yang menuju ke arah stasiun akhir yaitu stasiun Jakarta Kota.
Sebagai informasi, jalur kereta yang dinaiki oleh mereka adalah jalur kereta Commuter Line jurusan Jakarta Kota - Bogor.
Mereka naik ke arah Jakarta Kota dahulu tidak langsung naik yang ke arah Bogor dengan tujuan mendapatkan tempat duduk agar dapat tidur selama perjalanan menuju ke Depok.
Jarak antara stasiun Pengeran Jayakarta dengan stasiun Jakarta Kota sangat dekat karena dari arah Bogor, setelah stasiun Pangeran Jayakarta stasiun berikutnya adalah stasiun Jakarta Kota.
Selain mereka berdua, ada banyak juga penumpang kereta lain yang melakukan hal yang sama yaitu naik kereta ikut ke Jakarta Kota terlebih dahulu agar bisa mendapatkan tempat duduk.
Oke kita kembali ke cerita.
Setelah kereta yang dinaiki masuk dan berhenti di stasiun Kota untuk selanjutnya kembali ke arah Bogor, mereka melihat ada orang di peron yang kadang selalu bareng dengan mereka dan orang yang berada di peron itu pun juga melihat mereka berdua yang sudah duduk di dalam gerbong.
Sebagai informasi, biasanya para penumpang ada yang tidak sengaja selalu bersama dalam satu keberangkatan atau satu gerbong dan akhirnya saling mengenali.
Mereka berdua heran, kenapa orang yang di peron itu tidak naik kereta yang mereka naiki? Karena ini kan kereta ke Bogor dan biasanya orang itu juga naik ke arah Bogor?
Mereka pun kemudian beranggapan mungkin orang tersebut ada keperluan lain, mungkin menunggu rekannya, mungkin menunggu kereta berikutnya, atau mungkin ada hal lain.
Mereka berdua pun memutuskan untuk tidur.
Beberapa lama kemudian, pak Gus terbangun dari tidurnya.
Pak Gus heran melihat keluar jendela ke mana arah kereta ini. Dan ternyata ia sangat kaget! Bagaimana tidak, kereta yang ia naiki berdua ternyata bukan ke arah Bogor tapi ke arah Bekasi.
Ia segera membangunkan pak Ming dan segera turun dari kereta kemudian kembali berbalik arah naik kereta ke stasiun Manggarai untuk kemudian berganti kereta ke arah Bogor.
Sobat Budioso.blogspot.com, ternyata mungkin, orang yang berada di peron itu juga keheranan, "itu mereka berdua ngapain ada di dalam kereta jurusan Bekasi?" :D
Pak Gus bercerita, biasanya ada pengumuman dalam gerbong kereta yang dinaiki jurusan mana namun ia mengatakan saat itu sepertinya tidak ada atau mungkin ia tidak mendenganrnya.
Ada-ada saja ya....
Posting Komentar untuk "Kisah Nyata Cerita Lucu di Gerbong Kereta KAI KRL Commuter Line"
Diharapkan untuk tidak meletakkan link di kolom komentar. Jika berkomentar dengan mencantumkan link maka komentar tidak akan dimunculkan.
Jika Anda ingin berpromosi dengan menyertakan link, lebih efektif promosi dengan artikel dibanding berpromosi di kolom komentar. Anda dapat mengendorse blog ini dengan memasang artikel di blog ini atau memasang banner iklan. Silahkan hubungi saya via email di halaman kontak untuk info harga endorse lebih lanjut. Terima kasih