3 Alasan untuk Sukses Tak Harus Belajar pada Orang yang Sudah Sukses Saja
Budioso.blogspot.com - Sudah umum di dalam anggapan masyarakat atau kebanyakan orang bahwa orang yang sukses menjadi patokan untuk belajar bagaimana cara menggapai sukses dari orang yang sukses tersebut.
Apakah itu salah? Tentu saja tidak salah. Orang yang sukses patut juga dicontoh karena selain sebagai motivasi orang yang sukses dapat pula ambil ilmunya dan diterapkan pada bidang usaha yang dijalani agar usaha yang sedang dijalankan juga bisa mencapai kesuksesan.
Berdasarkan pengamatan saya, maka pada artikel di Budioso.blogspot.com ini akan dibahas secara panjang lebar dengan contoh mengapa untuk sukses sebaiknya juga belajar pada orang yang belum sukses.
Sebagai contoh, ada orang yang mengendarai sepeda motor. Lalu ia bertemu temannya yang sedang berjalan kaki. Temannya itu mengingatkannya bahwa sebaiknya ia menggunakan helm untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Karena temannya ini belum dianggap belum sukses karena belum mampu membeli atau memiliki sepeda motor maka saran temannya itu ia acuhkan.
Seperti halnya menginfokan bahwa ular berbisa itu berbahaya. Untuk mengingatkan orang lain bahwa bisa ular itu berbahaya apakah seseorang harus sudah merasakan digigit ular terlebih dahulu baru ucapannya bisa dipercaya saat memberitahu orang lain? Tidak perlu sampai digigit ular dahulu bukan?
Begitu pula dalam bidang bisnis atau usaha dalam mencapai sukses, saran dari orang yang belum sukses tidak didengar oleh orang lain padahal itu benar adanya. Hal ini akan diulas pada poin selanjutnya berikut ini.
Akan tetapi ada satu hal juga yang perlu digarisbawahi bahwa segigih-gigihnya orang berusaha, urusan besar kecilnya rezeki yang didapat tiap orang tetap kembali pada yang Maha Kuasa.
Sebagai contoh misalkan ada dua orang yang berguru tentang ilmu dagang dan bisnis pada satu guru yang sama. Kemudian kedua orang itu setelah selesai menuntut ilmu berpisah dan menjalankan bisnis di kota yang sama namun di tempat yang berbeda dengan masing-masing menjalankan cara berdagang dan berbisnis yang benar-benar sama dengan yang didapat dari gurunya.
Salah satu dari murid tersebut sukses dengan usahanya sementara murid yang satunya belum sukses padahal dalam bisnis kedua murid tersebut mempraktekkan hal yang sama yang didapat dari gurunya.
Ini adalah contoh bahwa rezeki tiap orang itu berbeda beda. Ilmu boleh sama, tapi rezeki hasilnya berbeda.
Biasanya orang akan cenderung mendengarkan apa yang keluar dari mulut orang yang sukses dibanding orang yang belum sukses. Dalam hal ini murid yang belum sukses pun jika diambil ilmunya dan diterapkan bukan tidak mungkin akan membawa keberhasilan bagi yang menjalankannya.
Jadi dari contoh ini, murid yang belum itu sukses itu ternyata memiliki ilmu tentang dagang atau bisnis. Dalam kehidupan nyata kita juga bisa belajar pada orang seperti murid yang belum sukses ini bukan?
Namun setiap ada pelatihan atau materi tentang bisnis dasar, karena ia tidak memiliki pengetahuan tentang bisnis, pemilik usaha tersebut selalu ikut di dalamnya.
Sementara di sisi lain, ada orang yang belum sukses namun ia memiliki ilmu yang seperti yang pemilik bisnis itu ikuti pelatihannya.
Karena pemilik usaha memiliki kedai makan maka orang menganggapnya sukses dan mau belajar dengannya. Sedang disisi lain ada orang yang belum sukses namun saran dan solusi tentang bisnis yang keluar dari mulutnya dianggap remeh padahal orang itu memiliki ilmu bisnis.
Belajar pada orang yang sudah sukses belum tentu juga hasilnya akan sama, ada yang berhasil, dan bisa juga ada yang gagal karena kembali lagi bahwa tiap orang memiliki rezeki yang berbeda-beda.
Apakah itu salah? Tentu saja tidak salah. Orang yang sukses patut juga dicontoh karena selain sebagai motivasi orang yang sukses dapat pula ambil ilmunya dan diterapkan pada bidang usaha yang dijalani agar usaha yang sedang dijalankan juga bisa mencapai kesuksesan.
Alasan perlunya belajar dari orang yang belum sukses
Perlunya belajar mengambil ilmu dari orang yang belum sukses ternyata diabaikan oleh banyak orang.Untuk sukses apa perlu belajar pada orang yang sukses atau orang yang belum sukses? - Budioso.blogspot.com |
Berdasarkan pengamatan saya, maka pada artikel di Budioso.blogspot.com ini akan dibahas secara panjang lebar dengan contoh mengapa untuk sukses sebaiknya juga belajar pada orang yang belum sukses.
1. Ucapannya ternyata ada benarnya
Orang yang belum sukses ucapan atau usulannya sering dianggap remeh bagai angin lalu.Sebagai contoh, ada orang yang mengendarai sepeda motor. Lalu ia bertemu temannya yang sedang berjalan kaki. Temannya itu mengingatkannya bahwa sebaiknya ia menggunakan helm untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
Karena temannya ini belum dianggap belum sukses karena belum mampu membeli atau memiliki sepeda motor maka saran temannya itu ia acuhkan.
Seperti halnya menginfokan bahwa ular berbisa itu berbahaya. Untuk mengingatkan orang lain bahwa bisa ular itu berbahaya apakah seseorang harus sudah merasakan digigit ular terlebih dahulu baru ucapannya bisa dipercaya saat memberitahu orang lain? Tidak perlu sampai digigit ular dahulu bukan?
Begitu pula dalam bidang bisnis atau usaha dalam mencapai sukses, saran dari orang yang belum sukses tidak didengar oleh orang lain padahal itu benar adanya. Hal ini akan diulas pada poin selanjutnya berikut ini.
2. Rezeki tiap orang berbeda
Sebelum lanjut, perlu digarisbawahi bahwa rezeki orang tergantung seberapa besar dan maksimal upaya yang dilakukan oleh orang tersebut sesuai dengan firman Tuhan bahwa Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu mengubahnya sendiri.Akan tetapi ada satu hal juga yang perlu digarisbawahi bahwa segigih-gigihnya orang berusaha, urusan besar kecilnya rezeki yang didapat tiap orang tetap kembali pada yang Maha Kuasa.
Sebagai contoh misalkan ada dua orang yang berguru tentang ilmu dagang dan bisnis pada satu guru yang sama. Kemudian kedua orang itu setelah selesai menuntut ilmu berpisah dan menjalankan bisnis di kota yang sama namun di tempat yang berbeda dengan masing-masing menjalankan cara berdagang dan berbisnis yang benar-benar sama dengan yang didapat dari gurunya.
Salah satu dari murid tersebut sukses dengan usahanya sementara murid yang satunya belum sukses padahal dalam bisnis kedua murid tersebut mempraktekkan hal yang sama yang didapat dari gurunya.
Ini adalah contoh bahwa rezeki tiap orang itu berbeda beda. Ilmu boleh sama, tapi rezeki hasilnya berbeda.
Biasanya orang akan cenderung mendengarkan apa yang keluar dari mulut orang yang sukses dibanding orang yang belum sukses. Dalam hal ini murid yang belum sukses pun jika diambil ilmunya dan diterapkan bukan tidak mungkin akan membawa keberhasilan bagi yang menjalankannya.
Jadi dari contoh ini, murid yang belum itu sukses itu ternyata memiliki ilmu tentang dagang atau bisnis. Dalam kehidupan nyata kita juga bisa belajar pada orang seperti murid yang belum sukses ini bukan?
3. Pemilik usaha belum tentu mengerti ilmu bisnis
Sebagai contoh, ada seorang yang memiliki uang lalu ia membuka usaha tempat makan. Bagi orang yang melihatnya, orang tersebut sudah dianggap sukses.Namun setiap ada pelatihan atau materi tentang bisnis dasar, karena ia tidak memiliki pengetahuan tentang bisnis, pemilik usaha tersebut selalu ikut di dalamnya.
Sementara di sisi lain, ada orang yang belum sukses namun ia memiliki ilmu yang seperti yang pemilik bisnis itu ikuti pelatihannya.
Karena pemilik usaha memiliki kedai makan maka orang menganggapnya sukses dan mau belajar dengannya. Sedang disisi lain ada orang yang belum sukses namun saran dan solusi tentang bisnis yang keluar dari mulutnya dianggap remeh padahal orang itu memiliki ilmu bisnis.
Kesimpulan
Belajarlah pada siapa saja, jangan pada orang yang sudah sukses saja dan jangan anggap remeh orang lain sebab tiap orang memiliki pengalaman dan ilmunya masing-masing.Belajar pada orang yang sudah sukses belum tentu juga hasilnya akan sama, ada yang berhasil, dan bisa juga ada yang gagal karena kembali lagi bahwa tiap orang memiliki rezeki yang berbeda-beda.
2 komentar untuk "3 Alasan untuk Sukses Tak Harus Belajar pada Orang yang Sudah Sukses Saja"
Diharapkan untuk tidak meletakkan link di kolom komentar. Jika berkomentar dengan mencantumkan link maka komentar tidak akan dimunculkan.
Jika Anda ingin berpromosi dengan menyertakan link, lebih efektif promosi dengan artikel dibanding berpromosi di kolom komentar. Anda dapat mengendorse blog ini dengan memasang artikel di blog ini atau memasang banner iklan. Silahkan hubungi saya via email di halaman kontak untuk info harga endorse lebih lanjut. Terima kasih
Setuju mas. Krn ilmu itu tidak hanya dimiliki oleh segelintir orang. Bahkan anak kecil juga terkadang lebih banyak pengetahuannya drpd orang tua. Aku sendiri belajar edit video dr anakku yg masih SD. Lebih jago dia 🤣. Makanya ga ada patokan kalo mau belajar harus dengan yg lebih sukses
BalasHapusBener fanny_dcatqueen :D belajar ternyata emang bisa dari siapa aja ya :D
Hapus