6 Bahaya Mengonsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu bagi Kesehatan Tubuh
Budioso.blogspot.com - Tepung terigu adalah salah satu bahan dasar yang sering digunakan dalam berbagai produk makanan seperti roti, kue, pasta, gorengan, dan makanan lainnya.
Ke mana pun kita pergi tentu makanan yang berbahan dasar tepung ini dapat dengan mudah kita jumpai karena biasanya dijual di warung, mini market, dan lainnya.
Makanan olahan dari tepung terigu juga dapat mudah dijumpai di sekitar kita. Tepung terigu sangat sering digunakan oleh para ibu rumah tangga untuk diolah menjadi makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Jika kita berkunjung atau bertamu ke rumah seseorang kita mungkin juga akan disuguhkan makanan berbahan dasar tepung terigu.
Namun meskipun tepung terigu merupakan bahan makanan yang umum, terdapat beberapa bahaya yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam gandum yang merupakan bakal dari tepung terigu. Ketika tepung terigu dicampur dengan air, gluten membentuk struktur kenyal yang memberikan tekstur istimewa pada makanan seperti roti, pasta, kue, dan lainnya.
Gluten dalam tepung terigu memungkinkan adanya ikatan protein yang elastis yang dapat membuat adonan kenyal dan mengembang yang dibutuhkan dalam proses pembuatan makanan.
Pada artikel di Budioso.blogspot.com ini akan disebutkan beberapa dampak atau bahaya yang dapat timbul dari mengonsumsi makanan yang berbahan dasar tepung terigu.
Gluten pada tepung terigu dapat menyebabkan reaksi autoimun pada orang yang menderita penyakit celiac atau sensitivitas gluten non-celiac.
Pada kondisi ini sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan merusak lapisan usus halus, menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi dan berbagai gejala seperti diare, perut kembung, dan penurunan berat badan.
Peningkatan gula darah yang secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak insulin untuk mengatasi lonjakan gula darah.
Jika sering mengonsumsi gluten, maka paparan berulang terhadap lonjakan insulin ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2.
Makanan yang mengandung tepung terigu seperti roti, kue, dan pasta seringkali juga mengandung gula dan lemak tambahan.
Konsumsi berlebihan dari makanan berbasis tepung terigu dapat menyebabkan kelebihan kalori dan mengakibatkan kenaikan berat badan.
Kondisi ini dapat berkontribusi pada risiko obesitas yang pada gilirannya meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Sel beta bertanggung jawab untuk menghasilkan insulin yaitu hormon yang mengatur atau mengontrol kadar gula darah dalam tubuh agar tetap normal dan seimbang.
Paparan berlebihan terhadap glukosa yang berasal dari tepung terigu dapat menyebabkan tekanan oksidatif pada sel beta yang pada gilirannya dapat merusak dan mengurangi jumlah sel beta yang berfungsi.
Akibatnya produksi insulin dalam tubuh dapat menurun dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.
Tingginya kadar gula darah dan resistensi insulin dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak arteri.
Beberapa orang mungkin juga mengalami intoleransi gluten atau alergi terhadap tepung terigu yang menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Kesimpulan
Tepung terigu adalah bahan makanan yang umum digunakan dalam berbagai produk makanan namun konsumsi tepung terigu berlebihan perlu diwaspadai.
Bagi sobat Budioso.blogspot.com yang memiliki risiko kesehatan tertentu terkait konsumsi tepung terigu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Selain itu pemantauan gula darah secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif dari tepung terigu pada kesehatan tubuh.
Lalu apa solusinya? Cara yang dapat dilakukan adalah stop konsumsi tepung terigu atau mengganti tepung terigu dengan tepung lain yang gluten free (bebas gluten).
Ke mana pun kita pergi tentu makanan yang berbahan dasar tepung ini dapat dengan mudah kita jumpai karena biasanya dijual di warung, mini market, dan lainnya.
Makanan olahan dari tepung terigu juga dapat mudah dijumpai di sekitar kita. Tepung terigu sangat sering digunakan oleh para ibu rumah tangga untuk diolah menjadi makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Jika kita berkunjung atau bertamu ke rumah seseorang kita mungkin juga akan disuguhkan makanan berbahan dasar tepung terigu.
Namun meskipun tepung terigu merupakan bahan makanan yang umum, terdapat beberapa bahaya yang perlu diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Bahaya gluten di tepung terigu bagi kesehatan
Sebelumnya sebagai catatan, kondisi daya tahan tubuh tiap individu berbeda-beda begitu juga reaksi individu saat mengonsumsi tepung terigu yang didalamnya mengandung gluten.Dampak mengonsumsi atau makan tepung terigu yang mengandung gluten bagi kesehatan tubuh - Budioso.blogspot.com |
Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam gandum yang merupakan bakal dari tepung terigu. Ketika tepung terigu dicampur dengan air, gluten membentuk struktur kenyal yang memberikan tekstur istimewa pada makanan seperti roti, pasta, kue, dan lainnya.
Gluten dalam tepung terigu memungkinkan adanya ikatan protein yang elastis yang dapat membuat adonan kenyal dan mengembang yang dibutuhkan dalam proses pembuatan makanan.
Pada artikel di Budioso.blogspot.com ini akan disebutkan beberapa dampak atau bahaya yang dapat timbul dari mengonsumsi makanan yang berbahan dasar tepung terigu.
1. Gangguan autoimun
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi tepung terigu berlebihan dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan autoimun pada beberapa individu yang rentan.Gluten pada tepung terigu dapat menyebabkan reaksi autoimun pada orang yang menderita penyakit celiac atau sensitivitas gluten non-celiac.
Pada kondisi ini sistem kekebalan tubuh akan menyerang dan merusak lapisan usus halus, menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi dan berbagai gejala seperti diare, perut kembung, dan penurunan berat badan.
2. Gangguan glikemik
Tepung terigu memiliki indeks glikemik tinggi yang berarti dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dengan cepat setelah mengonsumsi tepung terigu.Peningkatan gula darah yang secara tiba-tiba ini dapat menyebabkan tubuh melepaskan lebih banyak insulin untuk mengatasi lonjakan gula darah.
Jika sering mengonsumsi gluten, maka paparan berulang terhadap lonjakan insulin ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang merupakan faktor risiko utama diabetes tipe 2.
3. Kenaikan berat badan
Sobat Budioso.blogspot.com, tepung terigu cenderung memiliki kandungan kalori yang tinggi.Makanan yang mengandung tepung terigu seperti roti, kue, dan pasta seringkali juga mengandung gula dan lemak tambahan.
Konsumsi berlebihan dari makanan berbasis tepung terigu dapat menyebabkan kelebihan kalori dan mengakibatkan kenaikan berat badan.
Kondisi ini dapat berkontribusi pada risiko obesitas yang pada gilirannya meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
4. Merusak sel beta pankreas penghasil insulin
Penelitian juga telah menunjukkan bahwa tingginya konsumsi tepung terigu dan produk olahannya dapat menyebabkan gangguan pada sel beta di pankreas.Sel beta bertanggung jawab untuk menghasilkan insulin yaitu hormon yang mengatur atau mengontrol kadar gula darah dalam tubuh agar tetap normal dan seimbang.
Paparan berlebihan terhadap glukosa yang berasal dari tepung terigu dapat menyebabkan tekanan oksidatif pada sel beta yang pada gilirannya dapat merusak dan mengurangi jumlah sel beta yang berfungsi.
Akibatnya produksi insulin dalam tubuh dapat menurun dan kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2.
5. Penyakit kardiovaskular
Peningkatan berat badan dan tingginya indeks glikemik pada makanan berbasis tepung terigu dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan stroke.Tingginya kadar gula darah dan resistensi insulin dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembentukan plak arteri.
6. Gangguan pencernaan lainnya
Selain gangguan autoimun yang sudah disebutkan, konsumsi tepung terigu dalam jumlah berlebih juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan lainnya seperti sindrom iritasi usus, perut kembung, dan sembelit.Beberapa orang mungkin juga mengalami intoleransi gluten atau alergi terhadap tepung terigu yang menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gluten.
Kesimpulan
Tepung terigu adalah bahan makanan yang umum digunakan dalam berbagai produk makanan namun konsumsi tepung terigu berlebihan perlu diwaspadai.
Bagi sobat Budioso.blogspot.com yang memiliki risiko kesehatan tertentu terkait konsumsi tepung terigu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
Selain itu pemantauan gula darah secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif dari tepung terigu pada kesehatan tubuh.
Lalu apa solusinya? Cara yang dapat dilakukan adalah stop konsumsi tepung terigu atau mengganti tepung terigu dengan tepung lain yang gluten free (bebas gluten).
Posting Komentar untuk "6 Bahaya Mengonsumsi Makanan Berbahan Tepung Terigu bagi Kesehatan Tubuh"
Diharapkan untuk tidak meletakkan link di kolom komentar. Jika berkomentar dengan mencantumkan link maka komentar tidak akan dimunculkan.
Jika Anda ingin berpromosi dengan menyertakan link, lebih efektif promosi dengan artikel dibanding berpromosi di kolom komentar. Anda dapat mengendorse blog ini dengan memasang artikel di blog ini atau memasang banner iklan. Silahkan hubungi saya via email di halaman kontak untuk info harga endorse lebih lanjut. Terima kasih